Modernisme dan Moderat
“Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat (wasathan) yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. ….” Al-Baqoroh:143
Modernisme yang ditampilkan Muhammadiyah sedikit berbeda dari arus modernisme Islam atau gerakan kebangkitan Islam (al-sahwa al-islamy) di dunia Islam sebelumnya yang cenderung mengeras dalam ideologi Salafiyah atau revivalisme Islam yang kaku. Muhammadiyah dalam pandangan Azyumardi Azra, kendati secara teologis atau ideologis memiliki akar pada Salafisme atau Salafiyah, tetapi watak atau sifatnya tengahan atau moderat yang disebutnya sebagai bercorak Salafiyah wasithiyyah. (Republika, 13/10/2005). Karena itu, kendati sering diposisikan berada dalam matarantai gerakan pembaruan Islam di dunia Muslim yang bertajuk utama al-ruju’ ila Al-Qur’an wa al-Sunnah, Muhammadiyah tidak terlalu kental bercorak gerakan Timur Tengah karena watak dan orientasi gerakannya lebih lentur dan tengahan.
Konsep moderasi juga berasal dari penggalan ayat dalam Alquran, yakni ummatan wasathan (umat yang moderat). “Fakta bahwa moderasi sebagai sebuah konsep ditemukan dalam agama dan tradisi lain, membenarkan gagasan bahwa moderasi sebenarnya merupakan sebuah gagasan universal,” (Prof.Haedar, Republika,co.id). Menjadi Umat yang menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Dr. H. Nur Ahmad G. M. A
Ketua BPH RS PKU Kotagede Yogyakarta
Home Care / Home visit / Rapid Antigen Daftar Via WA no. 0895367511128
Wakaf Infaq Taawun rek BNI Syariah No.427.0506485297 kode bank 427.